SARASEHAN FORUM KEBUDAYAAN (Menapak Jejak Meretas Makna Syekh Sewu)

Sarif Jabroni, Anto & Yahya 25 Agustus 2023 14:55:41 WIB

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

     Bangunharjo (25/08) - Dalam rangka memperingati 11 tahun undang-undang keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kapanewon Sewon mengadakan sarasehan forum kebudayaan yang mengangkat tema "Menapak Jejak Meretas Makna Syekh Sewu". Acara yang berlangsung pada Jumat, 25 Agustus 2023, ini digelar di Balai Kalurahan Bangunanharjo. Dipandu oleh Ketua Lesbumi PW DIY, Gus Awaludin G. Mualif, S. Sos., forum tersebut menampilkan narasumber kompeten di bidang ini, di antaranya Profesor Dr. Ahmad Athoillah, MA (Pengajar Sejarah FIB UGM), Albertus Sartono, S SN, dan Kyai Kuswaidi Syafi'i (Pengasuh Pondok Pesantren Jalaluddin Rumi, Sewon).

     Selain mendatangkan narasumber yang berkompeten, acara sarasehan ini juga dihormati oleh kehadiran tokoh-tokoh penting. Di antaranya adalah Bu Panewu Sewon, Hartini, S.IP, MM, Kapelsek Sewon, serta Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, S.Ag, M.S.I. Selain itu, turut hadir juga beberapa tokoh masyarakat terkemuka dari Kapanewon Sewon, yang memberikan kontribusi penting dalam pembahasan dan diskusi yang berlangsung. Kehadiran para tokoh ini memperkaya perspektif dan wawasan yang dibagikan dalam forum kebudayaan ini.

     Kedua narasumber yakni Profesor Athoilah dan Albertus Sartono memaparkan evolusi peradaban Sewon dari masa ke masa. Dalam pemaparannya, mereka membahas situs-situs penting di Kapanewon Sewon, termasuk Panggung Krapyak yang diyakini sebagai pusat lahirnya kebudayaan Islam di Yogyakarta.

     Di sisi lain, Kyai Kuswaidi Syafi'i menyoroti polarisasi masyarakat menjadi "Masyarakat Dongeng" dan "Masyarakat Tulis". Dia mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung sebagai "Masyarakat Dongeng", yang menyampaikan peristiwa sejarah melalui cerita turun-temurun tanpa catatan tertulis. Di sisi lain, "Masyarakat Tulis" seperti yang dianut oleh Imam Ghazali, mencatat setiap aspek sejarah secara rapi, memberikan kepastian pada informasi.

     Dalam konteks sejarah Syekh Sewu, yang dianggap sebagai asal usul nama Kapanewon Sewon, masyarakat cenderung lebih mendekati tradisi "Masyarakat Dongeng". Terpengaruh oleh cerita-cerita lokal, asal-usul nama tersebut menjadi tumpang tindih dengan fakta sejarah yang pasti. Hal ini memunculkan dugaan dan ketidakpastian mengenai apakah nama Sewon lebih dahulu ataukah justru Syekh Sewu yang memberi nama pada tempat tersebut, karena pengaruh dari namanya.[]

Komentar atas SARASEHAN FORUM KEBUDAYAAN (Menapak Jejak Meretas Makna Syekh Sewu)

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Info Terkini




Peraturan Kalurahan & Peraturan Lurah Kalurahan Bangunharjo

Hotline

WACenter Bangunharjo

Instagram Resmi Bangunharjo


Info Kalurahan

AGENDA KALURAHAN 2024

Gratis!HALAL,PIRT & NIB

Alur Layanan Mandiri

Syarat Persuratan

APBKal Tahun 2023

APBKal Tahun Sebelumnya

Instansi Terkait

null

Pemerintah Kabupaten Bantul

Jl. Robert Wolter Monginsidi No.1 Bantul

Web: KLIK DISINI | Fb: KLIK DISINI



null

Pemerintah Kapanewon Sewon

Jl. Parangtritis Km 6, Sewon, Bantul

(0274) 379168 | Web: KLIK DISINI



null

Puskesmas Sewon II

Jl. Parangtritis Km 6, Sewon, Bantul

(0274) 445248 | Fb: KLIK DISINI

Web: KLIK DISINI



null

KUA Sewon

Jl. Parangtritis Km 5.6, Sewon, Bantul

(0274) 384018 | Web: KLIK DISINI



null

POLSEK Sewon

Jl. Parangtritis Km 5.6, Sewon, Bantul

(0274) 376559 | Web: KLIK DISINI



null

KORAMIL 04/Sewon

Jl. Parangtritis Km 5, Sewon, Bantul

(0274) | Web: KLIK DISINI

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookGoogle PlussYoutube

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License