ASAL USUL BANTUL
TIM MEDIA 01 Maret 2018 09:22:16 WIB
#kamisteri (01/03) NAMA BANTUL berawal dari Kisah Seorang Ki Ageng Mangir. Ki Ageng Mangir, bukan nama asing dalam sejarah Mataram. Di mata Mataram, Mangir dikenal sebagai tokoh pemberontak karena dituduh ingin melepaskan diri dari Mataram. Dia mati di tangan Panembahan Senopati yang sebenarnya merupakan mertuanya sendiri. Panembahan Senopati mengatur skenario dengan menjebak Ki Ageng Mangir dengan mengirimkan Pembayun, putrinya untuk memikat Mangir dengan cara menyamar sebagai penari tayub. Strateginya berhasil dan kemudian dia meminta Ki Ageng Mangir untuk mau datang menghadap ayahandanya. Namun saat menghadap dan sujud di depan Panembahan Senopati, kepalanya dibenturkan ke batu gilang tempat duduk sang raja.
Siapa sebenarnya Ki Ageng Mangir . Dalam Babad Mangir disebutkan setidaknya ada tiga tokoh yang menggunakan nama Mangir. Trah Mangir ini dalam babad diceritakan berasal dari Brawijaya V yang berputra Radyan Alembumisani. Alembumisani ini melarikan diri dari Majapahit ke arah barat bersama istrinya. Kemudian dia mempunyai seorang putra yang diberi nama Radyan Wanabaya. Radyan Alembumisani meninggal di daerah Gunungkidul. Radyan Wanabaya inilah yang kemudian tinggal di Mangir sehingga ia terkenal dengan nama Ki Ageng Mangir Wanabaya (Mangir I). Ki Ageng Mangir Wanabaya I menurunkan Ki Ageng Mangir Wanabaya II. Mangir I juga mempunyai istri (selir), putri dari Demang Jalegong. Dalam cerita tutur dikenal Rara Jalegong melahirkan anak yang berupa naga yang diber nama Ki Bagus Baruklinting ini mempunyai kesaktian yang luar biasa pada lidahnya sehingga lidahnya dibuat menjadi sebilah mata tombak oleh ayahnya sendiri dan diberi nama Kiai Baru.
Dalam cerita rakyat dipercaya bahwa Ki Bagus Baruklinting adalah naga yang berubah wujud menjadi tombak pusaka (Kiai Baruklinting). Tombak Kiai Baruklinting senantiasa disanding oleh Ki Ageng Mangir. Namun senjata ini tidak dibawa menghadap Panembahan Senopati karena syarat menghadap raja semua senjata harus dilepas. Dusun Mangir sekarang terbagi atas tiga wilayah, yakni Dusun Mangir Lor, Mangir Tengah dan Mangir Kidul. Lokasi ini terletak kira-kira 20 kilometer dari Kota Jogja. Secara administratif dusun ini masuk dalam wilayah Kalurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Peninggalan yang masih ada di daerah ini antara lain batu persegi dengan ukuran 1×1 meter yang dipercaya sebagai tempat duduk Ki Ageng Mangir, arca lembu (kendaraan Dewa Siwa) dan beberapa fragmen arca.
Selain itu ada beberapa peninggalan lain yang cukup tersebar di Dusun Mangir, yakni berupa onggokan batu bata dalam ukuran lebih besar dari rata-rata ukuran batu bata di zaman sekarang, onggokan batu bata yang hampir tersebar di seluruh Dusun Mangir ini diperkirakan merupakan sisa-sisa bangunan keraton Ki Ageng Mangir di masa lalu. Cerita mengenai saat-saat boyongan dari Mangir ke Mataram merupakan sebuah kisah yang dramatis, hanya sayang tidak banyak masyarakat yang mengetahuinya. Kisah ini dapat dibaca dalam Babad Mangir. Dalam adegan ini pulalah kata BANTUL berasal, karena banyaknya EMBAN yang membawa uba rampe serta srah-srahan dengan cara dipikul yang MENTUL-MENTUL. Itulah asal dari kata BANTUL, yang kini menjadi salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sumber Artikel : https://sclm17.blogspot.co.id/2018/01/sejarah-kabupaten-bantul.html
Sejarah, Cerita, Legenda, Mitos, TOKOH, Situs
Komentar atas ASAL USUL BANTUL
Formulir Penulisan Komentar
Info Kalurahan
Instansi Terkait
Pemerintah Kabupaten Bantul
Jl. Robert Wolter Monginsidi No.1 Bantul
Web: KLIK DISINI | Fb: KLIK DISINI
Pemerintah Kapanewon Sewon
Jl. Parangtritis Km 6, Sewon, Bantul
(0274) 379168 | Web: KLIK DISINI
Puskesmas Sewon II
Jl. Parangtritis Km 6, Sewon, Bantul
(0274) 445248
| Fb: KLIK DISINI
Web: KLIK DISINI KUA Sewon Jl. Parangtritis Km 5.6, Sewon, Bantul (0274) 384018
| Web: KLIK DISINI POLSEK Sewon Jl. Parangtritis Km 5.6, Sewon, Bantul (0274) 376559
| Web: KLIK DISINI KORAMIL 04/Sewon Jl. Parangtritis Km 5, Sewon, Bantul (0274)
| Web: KLIK DISINI
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Selamat Hari Natal 2024 & Selamat Tahun Baru 2025
- Rapat Pencermatan Potensi Seni Budaya di Bangunharjo
- Semarak Peringatan Hari Ibu di Kalurahan Bangunharjo: Mengusung Semangat Perempuan Berdaya, Indonesi
- Penyuluhan Kejahatan Jalanan dan Bimbingan Remaja Usia Nikah di Kalurahan Bangunharjo
- Peran Strategis Bangunharjo Sebagai Penopang Utama Sumbu Filosofi Yogyakarta
- Sosialisasi Pemetaan Lahan Baku Sawah Berbasis Geospasial di Kalurahan Bangunharjo
- FPRB Bangunharjo: Tangguh dan Sigap Menangani Risiko Bencana
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License