Kalurahan BANGUNHARJO

Bamuskal Bangunharjo Rampungkan Jaring Aspirasi Kring 4: Warga Bersatu Suarakan Harapan untuk Bangunharjo 2026

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

     (Bangunharjo, 11/12) - Rabu malam, 10 Desember 2025, suasana Gedung Serbaguna Candran, Padukuhan Widoro, dipenuhi energi positif dan semangat kolaborasi. Tempat ini menjadi pilihan kegiatan pamungkas dari rangkaian kegiatan Jaring Aspirasi 4 Kring yang diselenggarakan oleh Badan Musyawarah Kalurahan (Bamuskal) Bangunharjo. Setelah sebelumnya menyerap aspirasi dari tiga kring lainnya, kini giliran warga dari Padukuhan Mredo, Gatak, Jurug, Demangan, dan Widoro yang bersatu menyampaikan gagasan dan kebutuhan mereka demi kemajuan Bangunharjo. Sebanyak 9 anggota Bamuskal hadir komplit, membersamai dan menyerap aspirasi dari sekitar 100 warga yang hadir, dengan masing-masing padukuhan mengutus sekitar 20 perwakilan dari unsur Dukuh, ketua RT, pokgiat PK, karang taruna, dan tokoh masyarakat.

     Kegiatan ini merupakan momen penting dalam rangka mendengarkan langsung suara masyarakat di kring 4 Kalurahan Bangunharjo. Anggota Bamuskal tidak hanya menerima aspirasi, tetapi juga berkomitmen menindaklanjuti usulan tersebut sebagai agenda kerja di tahun 2026. Dari diskusi yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme, muncul berbagai usulan dan tuntutan dari warga yang mencakup seluruh bidang pembangunan desa.

     Dalam bidang pemerintahan desa, aspirasi terbesar adalah tentang perhatian terhadap keberlangsungan tugas RT sebagai ujung tombak pemerintahan desa yang paling dekat dengan masyarakat. Salah satunya adalah permintaan agar seragam RT diberikan minimal setiap 5 tahun sekali untuk menunjang kinerja dan citra mereka. Selain itu, tradisi memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada RT diharapkan tetap dipertahankan setiap tahun sebagai bentuk penghargaan, dengan catatan bahwa THR ini berbeda dengan tunjangan insentif yang menggantikan kuota.

     Di bidang kesehatan, masyarakat menginginkan penambahan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu, khususnya bagi lansia, seiring dengan program Posyandu Intervensi Lansia Produktif (ILP). Warga berharap bantuan ini tidak berupa bahan makanan biasa agar lebih bermanfaat dan tepat guna. Selain itu, mereka juga meminta adanya dukungan berupa mainan anak-anak di Posyandu untuk mendukung stimulasi dan perkembangan anak-anak yang rutin hadir.

     Pengembangan ekonomi masyarakat juga menjadi perhatian utama. Salah satu aspirasi penting adalah permintaan agar BUMKal lebih aktif dalam memantau dan mencari solusi pemanfaatan kios-kios kosong di TKB. Ada kekhawatiran banyak tenant yang belum terisi sehingga potensi ekonomi dan pendapatan BUMKal belum maksimal. Hal ini dianggap penting untuk menggerakkan ekonomi lokal dan memberikan manfaat langsung kepada warga Kalurahan.

     Dalam ranah pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia, diharapkan adanya pelatihan keterampilan khususnya bagi anggota PKK baik di tingkat Kalurahan maupun padukuhan. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan peran PKK dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi di masyarakat, sehingga program-program pemberdayaan dapat lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.

     Sementara untuk bidang kekayaan dan aset desa, masyarakat memberikan perhatian serius terhadap kelanjutan penyelesaian aset desa yang masih tercatat di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Mereka berharap proses ini dipercepat agar pengelolaan aset menjadi lebih jelas dan legal. Selain itu, percepatan inventarisasi tanah kas desa juga menjadi prioritas, disertai permintaan pembuatan sistem pembayaran digital untuk sewa tanah kas desa agar proses transaksi lebih transparan dan efisien. Aspirasi lain yang muncul adalah evaluasi sistem sewa tanah kas desa dengan pembeda biaya antara tanah yang subur dan yang kurang subur, untuk menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam pengelolaan sumber daya desa.

     Dalam kesempatan tersebut, Kuncoro, salah satu anggota Bamuskal yang menjadi perwakilan Kring 4, menegaskan, “Melalui kegiatan ini kita benar-benar mendengar langsung aspirasi warga dari semua padukuhan. Ini akan menjadi dasar kita bersama untuk merancang program dan prioritas kerja yang benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat Bangunharjo.”

     Sementara itu, Misdi Widoyo, ST, juga menambahkan, “Kita harus serius menanggapi semua aspirasi ini, terutama yang menyangkut pelayanan dasar dan pengelolaan aset desa. Bamuskal akan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait agar harapan masyarakat tidak hanya menjadi wacana, tapi benar-benar diwujudkan pada tahun mendatang.”

     Kegiatan Jaring Aspirasi Kring 4 ini menutup rangkaian kegiatan bulan aspirasi Bamuskal Bangunharjo dengan sukses, menyatukan suara warga dari berbagai padukuhan dalam satu forum yang konstruktif dan menyemangati kolaborasi antar elemen masyarakat dan pemerintahan desa untuk membangun masa depan Bangunharjo yang lebih maju dan sejahtera[].