Kalurahan BANGUNHARJO

Apel Hari Santri Nasional dan Bedah Sejarah di Kalurahan Bangunharjo: Meneguhkan Semangat Santri untuk Negeri

Oleh : Sarif Jabroni dan Anto

     (Bangunharjo, 23/10) - Rabu, 22 Oktober 2025, Kalurahan Bangunharjo menggelar apel bersama dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ke-10. Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 WIB ini berlangsung dengan khidmat bertempat di lapangan kalurahan dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, menandai semangat kebersamaan serta penghormatan terhadap peran santri dalam sejarah perjuangan bangsa.

     Apel dipimpin langsung oleh Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, S.Ag., M.S.I., yang turut hadir bersama seluruh pamong, staf, dukuh, serta Badan Musyawarah Kalurahan (Bamuskal). Hadir pula unsur Forkompimkap, para kepala sekolah dan guru dari berbagai lembaga pendidikan di Bangunharjo, serta sejumlah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, di antaranya Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sewon Utara, Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Bangunharjo, dan Karang Taruna.

     Dalam amanatnya, Lurah Nurhidayat menyampaikan pesan agar seluruh peserta apel meneladani sikap disiplin dan tanggung jawab sebagaimana nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh para santri. Beliau menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya seremoni tahunan, tetapi juga momentum untuk mengenang jasa para santri yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan berperan menjaga keutuhan bangsa hingga kini.

     Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan di Pendopo Kalurahan Bangunharjo dengan Bedah Sejarah Hari Santri, menghadirkan Ustadz Jamiluddin, S.Sos.I., M.Ag. sebagai narasumber. Dalam penyampaiannya yang runtut dan inspiratif, Ustadz Jamiluddin memaparkan perjalanan panjang sejarah Hari Santri — mulai dari kiprah santri di masa perjuangan, peran resolusi jihad, hingga akhirnya ditetapkan secara resmi oleh pemerintah sebagai Hari Santri Nasional. Ia juga mengajak para peserta untuk terus meneladani nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan cinta tanah air sebagaimana diwariskan para ulama dan santri terdahulu.

     Acara yang diikuti sekitar seratus peserta ini berlangsung lancar dan penuh semangat. Nuansa santriasi begitu terasa ketika peserta hadir dengan busana sarung, peci, dan pakaian putih, menandakan kebanggaan atas identitas keislaman dan nasionalisme yang melekat.

     Melalui kegiatan apel dan bedah sejarah Hari Santri Nasional ini, Kalurahan Bangunharjo tidak hanya memperingati hari bersejarah, tetapi juga meneguhkan tekad untuk terus menanamkan nilai keagamaan, memperkuat persaudaraan antar warga, serta menumbuhkan semangat cinta tanah air di tengah masyarakat. []

</p

</p

</p

</p

</p

</p