Kalurahan BANGUNHARJO

KWT Bangun Mulyo Rawat Demplot Tanaman di Kalurahan Bangunharjo

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

     (Bangunharjo, 29/09) - Kelompok Wanita Tani (KWT) Bangun Mulyo Kalurahan Bangunharjo secara rutin melaksanakan kegiatan perawatan aneka tanaman, buah dan sayuran yang ditanam di lahan Demonstrasi Plot atau yang lebih dikenal dengan Demplot. Lahan ini menjadi wahana percontohan sekaligus media belajar bersama bagi para anggota KWT, khususnya dalam bidang pertanian, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan bercocok tanam secara lebih baik dan berkelanjutan.

     Demplot sendiri merupakan salah satu metode penyuluhan pertanian yang sudah sejak lama diperkenalkan kepada masyarakat tani. Melalui demplot, dibuat suatu lahan percontohan untuk ditanami berbagai jenis komoditas. Dengan adanya percontohan tersebut, para petani dapat melihat secara langsung bagaimana teknik budidaya dilakukan, mulai dari pengolahan lahan, pemilihan bibit, perawatan, hingga pengendalian hama. Lebih jauh lagi, petani juga bisa membuktikan hasil yang nyata dari tanaman yang dibudidayakan, sehingga demplot menjadi sarana efektif untuk mempraktikkan ilmu pertanian secara nyata, tidak hanya dalam teori.

     Di lahan demplot KWT Bangun Mulyo yang berada di kompleks Kalurahan Bangunharjo, tepatnya di sisi barat sebelah utara, ditanam beragam tanaman dan sayuran yang bermanfaat bagi kebutuhan dapur sehari-hari maupun bernilai jual di pasaran. Di antaranya ada tanaman cabai, labu, pepaya, kacang panjang, hingga daun kelor. Aneka tanaman tersebut tidak hanya memberikan nilai gizi dan manfaat kesehatan, tetapi juga menjadi sumber ketahanan pangan keluarga. Dengan perawatan yang tekun dari ibu-ibu KWT, tanaman-tanaman ini tumbuh subur dan produktif.

     Setiap sore, anggota KWT Bangun Mulyo digilir untuk melaksanakan kegiatan perawatan rutin, seperti menyirami tanaman, memberi pupuk, hingga melakukan pengendalian hama. Kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan yang memperkuat semangat gotong-royong, sekaligus wadah bagi ibu-ibu untuk saling bertukar pengalaman dalam hal pertanian. Tidak jarang, kegiatan di demplot ini juga melibatkan diskusi ringan seputar teknik budidaya, pemanfaatan pupuk organik, hingga strategi pemasaran hasil panen dalam skala kecil.

     Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, S.Ag, M.S.I, memberikan perhatian penuh terhadap keberlangsungan kegiatan ini. Beliau seringkali memantau langsung ke lokasi, bahkan turut membersamai ibu-ibu KWT ketika sedang bertugas di lapangan. Tidak hanya sekadar hadir, tetapi juga ikut aktif dalam kegiatan sederhana seperti menyiram tanaman, membantu proses pemupukan, atau sekadar memberikan semangat kepada para anggota KWT yang sedang sibuk mengendalikan hama.

     “Keberadaan KWT ini sangat penting bagi masyarakat kita. Demplot yang dikelola ibu-ibu tidak hanya menjadi sarana belajar, tetapi juga bukti nyata bahwa perempuan memiliki peran besar dalam menjaga ketahanan pangan keluarga. Saya berharap semangat ini terus terjaga, dan pemerintah kalurahan siap mendukung penuh,” ungkap Lurah Bangunharjo.

     Hal senada juga disampaikan oleh salah satu anggota KWT Bangun Mulyo, Ibu Warniatun. Menurutnya, kegiatan merawat demplot memberikan pengalaman baru sekaligus mempererat kebersamaan. “Kami senang bisa bergabung di KWT. Dengan adanya demplot ini, kami belajar cara menanam cabai, pepaya, hingga kelor. Hasilnya bisa kami gunakan untuk kebutuhan rumah tangga, bahkan bisa dijual untuk menambah pendapatan,” ujarnya dengan antusias.

     Ke depan, pemerintah kalurahan Bangunharjo berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan KWT Bangun Mulyo, serta KWT di tingkat padukuhan baik melalui pendampingan teknis, penyediaan sarana prasarana, maupun membuka jejaring kerja sama dengan berbagai pihak. Harapannya, hasil dari demplot ini tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi internal, tetapi juga mampu berkembang menjadi produk yang bisa dipasarkan lebih luas. Dengan demikian, kegiatan sederhana ibu-ibu KWT Bangun Mulyo ini dapat memberikan dampak nyata, baik dalam peningkatan ekonomi keluarga maupun dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat Bangunharjo secara umum.[]