Kalurahan BANGUNHARJO

Narasi Kegiatan SATRIYA GANTENG (Sang Ayah Peduli Anak Ceria Cegah Stunting) di Kalurahan Bangunharjo

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

   (Bangunharjo, 21/08) - Selasa, 20 Agustus 2025, bertempat di ruang rapat Balai Kalurahan Bangunharjo telahpun dilaksanakan kegiatan bertajuk “SATRIYA GANTENG: Sang Ayah Peduli Anak Ceria, Cegah Stunting”. Acara ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kalurahan Bangunharjo dengan PPK Ormawa NCC Emergency Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kegiatan tersebut menghadirkan bapak-bapak Satriya sebagai peserta utama, mengingat peran ayah sangat penting dalam tumbuh kembang anak dan upaya pencegahan stunting.

   Acara ini dihadiri lurah Bangunharjo, Bapak Nurhidayat, S.Ag., M.S.I. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta, khususnya para ayah yang hadir. Menurut beliau, kehadiran para bapak dalam kegiatan ini merupakan bukti nyata adanya kepedulian terhadap masa depan anak-anak di Bangunharjo. Beliau juga menegaskan bahwa stunting bukan hanya urusan kesehatan semata, melainkan juga menyangkut masa depan generasi dan keberlangsungan pembangunan desa. Oleh karena itu, komitmen dan keterlibatan aktif para ayah dalam mendampingi tumbuh kembang anak sangat diharapkan.

   Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi inti oleh tiga narasumber utama. Narasumber pertama adalah Bapak Shahrul Nur Ramadhan, selaku pendamping desa. Beliau menyampaikan gambaran umum terkait kondisi keluarga dan bagaimana seharusnya peran seorang ayah di dalam rumah tangga. Tidak hanya sebagai pencari nafkah, ayah juga diharapkan hadir aktif dalam mendampingi tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun emosional.

   Narasumber kedua adalah Mba Alin dari Kalurahan Bangunharjo yang menyampaikan laporan kondisi stunting di wilayah Bangunharjo. Data yang dipaparkan cukup memprihatinkan, yaitu terdapat 97 anak yang mengalami stunting, 35 anak dengan gizi kurang, serta 103 keluarga yang masuk dalam kategori berisiko stunting. Angka ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah kalurahan dan seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama dalam penanggulangan stunting.

   Narasumber ketiga, dr. Titih Huriah, Ns., M.Kep., Sp.Kom. dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, menyampaikan materi tentang Edukasi Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Beliau menekankan bahwa 1000 hari pertama kehidupan (sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) merupakan periode emas yang akan menentukan kualitas hidup anak di masa depan. Pada fase ini, anak sangat rentan mengalami stunting apabila asupan gizi tidak terpenuhi dengan baik. Dr. Titih juga menjelaskan faktor-faktor utama penyebab stunting, yakni gizi yang kurang, penyakit berulang, pola asuh orang tua yang belum tepat, serta pemberian ASI yang tidak lancar.

   Sesi berikutnya adalah diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Banyak pertanyaan yang muncul dari para ayah mengenai bagaimana memberikan pola asuh yang benar, bagaimana membiasakan anak untuk makan makanan sehat, serta bagaimana menghindari jajanan yang berisiko bagi kesehatan. Para peserta sangat antusias karena materi yang disampaikan dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.

   Kegiatan ini berjalan dengan hangat dan penuh semangat kebersamaan. Kehadiran para ayah sebagai peserta menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap tumbuh kembang anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah. Dengan adanya kegiatan “Satriya Ganteng”, diharapkan para ayah di Bangunharjo dapat lebih memahami perannya dalam pencegahan stunting, mulai dari memberikan dukungan emosional, memastikan kecukupan gizi keluarga, hingga membangun pola hidup sehat bersama anak-anak.

   Kegiatan ditutup dengan harapan besar agar gerakan peduli ayah ini tidak berhenti pada acara seremonial, tetapi benar-benar menjadi budaya dalam keluarga. Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan keluarga, Kalurahan Bangunharjo optimis dapat menekan angka stunting dan mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan ceria.[]