Kalurahan BANGUNHARJO

Mahasiswa UMY Bersama Ibu-Ibu PKK dan Desa Prima Bangunharjo Nikmati Mie Daun Kelor Topping Ayam Hasil Praktek Pembuatan di Taman Kuliner Bangunharjo

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

   (Bangunharjo, 14/08) - Kamis, 14 Agustus 2025, suasana Taman Kuliner Bangunharjo dipenuhi aroma sedap dan keceriaan. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Program PPK Ormawa NCC Emergency, bekerja sama dengan ibu-ibu Kader PKK dan Desa Prima Bangunharjo, menggelar kegiatan praktek pembuatan mie daun kelor homemade. Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan kuliner, tetapi juga sarana mengampanyekan pola makan sehat dan pencegahan stunting melalui bahan pangan bergizi tinggi.

   Kegiatan dihadiri oleh Dosen Pembimbing KKN, Wahyu Setiyabudi; Lurah Bangunharjo, Nurhidayat; Ketua Penggerak PKK Bangunharjo, Partimah; serta dipantau langsung oleh ahli gizi Puskesmas Sewon 2, Sri Hartini. Sejak pagi, para peserta telah bersiap mengikuti proses pembuatan mie, mulai dari bahan mentah hingga siap disantap.

   Proses dimulai dengan mengolah daun kelor segar menjadi sari kelor, yang kemudian dicampur dengan tepung terigu, telur, dan bumbu hingga menjadi adonan elastis. Adonan ini lalu digiling hingga tipis dan dibentuk menjadi mie. Tidak berhenti di situ, mie yang sudah jadi kemudian direbus dan disajikan dengan topping ayam, sebagai sumber protein utama. Kehangatan suasana terasa ketika semua peserta berkumpul menikmati hasil karya mereka bersama-sama di bawah pendopo Taman Kuliner Bangunharjo.

   Menurut Sri Hartini, ahli gizi dari Puskesmas Sewon 2, daun kelor mengandung zat besi yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Kandungan gizinya dapat membantu mencegah anemia sekaligus mendukung program pencegahan stunting secara sistematis. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas mahasiswa UMY ini. Edukasi seperti ini penting karena langsung mengajarkan cara mengolah bahan pangan bergizi menjadi menu yang lezat dan mudah dibuat di rumah,” ujarnya.

   Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan. Ibu-ibu kader PKK tidak hanya bersemangat mencoba membuat mie kelor, tetapi juga berdiskusi tentang peluang usaha dari produk ini. Kesepakatan pun tercapai: salah satu tenant di Taman Kuliner Bangunharjo akan mulai menjual mie daun kelor sehat sebagai menu andalan, dikelola oleh PKK atau Desa Prima. Hal ini diharapkan menjadi langkah awal menghidupkan ekonomi lokal sekaligus memasyarakatkan pangan sehat.

   Dengan kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, kader PKK, dan tenaga kesehatan, kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi gizi bisa dikemas secara menyenangkan, praktis, dan bermanfaat. Mie daun kelor bukan hanya makanan, tetapi simbol sinergi untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Bangunharjo.[]