Kalurahan BANGUNHARJO

Kunjungan Studi Banding BPD Desa Bojong Kulur Kabupaten Bogor ke Kalurahan Bangunharjo

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

   (Bangunharjo, 09/07) - Rabu, 9 Juli 2025, Bertempat di Ruang Rapat Bamuskal Bangunharjo, Bamuskal Bangunharjo bersama Carik san kaur Pangripta telahpun menerima kunjungan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda studi banding dan penguatan kapasitas kelembagaan BPD di wilayah mereka.

   Rombongan dari Bojong Kulur secara keseluruhan terdiri dari 9 personil. Dalam pelaksanaan kunjungan studi banding kali ini, rombongan dibagi menjadi dua kelompok. Lima orang diarahkan untuk mengunjungi Kalurahan Panggungharjo, sementara empat orang lainnya, yang dipimpin langsung oleh Ketua BPD Bojong Kulur, Ir. Yayat Supriatna, MM, berkesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal) Bangunharjo.

   Acara kunjungan diawali dengan sambutan pembuka oleh Wakil Ketua Bamuskal Bangunharjo, Bapak Misdi Widoyo, ST. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kunjungan yang dilakukan dan menganggap kegiatan ini sebagai wujud semangat belajar antarwilayah dalam memperkuat fungsi dan peran BPD/Bamuskal di tingkat desa atau kalurahan. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Bamuskal Bangunharjo, Bapak Sutrisno, yang menyampaikan pentingnya kolaborasi dan saling bertukar informasi untuk menguatkan fungsi pengawasan, penyerapan aspirasi, dan pelaksanaan musyawarah desa sesuai dengan amanat regulasi yang berlaku.

   Diskusi berlangsung dalam suasana yang cair dan penuh antusias. Wakil Ketua Bamuskal, Misdi Widoyo, ST, memaparkan proses dan tahapan penyusunan Peraturan Kalurahan (PerKal) yang selama ini telah dilakukan oleh Bamuskal bersama Pemerintah Kalurahan. Beliau menekankan pentingnya keterlibatan aktif Bamuskal sejak awal perencanaan hingga proses legislasi lokal tuntas, agar peraturan yang dihasilkan benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.

   Sementara itu, Carik Kalurahan Bangunharjo, Bapak Eko Prasetiyo, S.H., memberikan penjelasan secara rinci mengenai alur pendanaan di desa, mulai dari Dana Desa, Alokasi Dana Desa, Bantuan Keuangan dari Kabupaten maupun Pemerintah DIY, serta komponen pembiayaan dalam APBKal (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan). Beliau juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran demi menjaga kepercayaan publik.

   Dilanjutkan dengan paparan dari Kaur Pangripta, Bapak Nova Kristianto, S.Pd, yang menjelaskan secara teknis mengenai keberadaan dan pengelolaan anggaran khusus Bamuskal (dahulu dikenal sebagai BPD) yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah Kalurahan (RKP-Kal). Beliau menjabarkan bagaimana anggaran tersebut digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas kelembagaan seperti musyawarah desa, pengawasan pembangunan, serta pelaksanaan fungsi aspiratif kepada warga masyarakat.

   Pada akhir sesi, kedua belah pihak sepakat bahwa peran strategis Bamuskal/BPD dalam tata kelola pemerintahan desa harus terus diperkuat melalui peningkatan kapasitas SDM, pemahaman regulasi, serta kemitraan yang sinergis dengan pemerintah desa. Diskusi ini juga membuka peluang kerja sama lanjutan di masa depan, baik dalam bentuk kunjungan balasan, pelatihan bersama, maupun pertukaran informasi kelembagaan.

   Kunjungan ini merupakam wujud persahabatan dan komitmen bersama dalam membangun desa atau Kalurahan yang partisipatif dan akuntabel. Semangat kebersamaan yang nampak di pertemuan ini menjadi bukti bahwa sinergi antarwilayah sangat penting dalam mendorong kemajuan tata kelola pemerintahan desa yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.[]