Kalurahan BANGUNHARJO

Hari Kedua Pelatihan Pokdarwis : Menggali Potensi, Memahami Strategi, dan Mewujudkan Paket Wisata

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

   (Bangunharjo, 09/07) - Rabu, 9 Juli 2025 — Pelatihan Penguatan Kelembagaan Pokdarwis/Desa Wisata Kalurahan Bangunharjo kembali berlanjut di Ruang Rapat Kalurahan Bangunharjo. Masih dipandu oleh MC yang penuh semangat, mba Monita, suasana pelatihan tetap dinamis dan sarat antusiasme dari peserta.

   Hari kedua menghadirkan tiga narasumber hebat, yang membekali peserta dengan wawasan praktis dan strategi dalam pengelolaan desa wisata.

   Sesi pertama dibawakan oleh Agus Jati Kumara, SE dari Forkom Desa Wisata Kabupaten Bantul, sekaligus pegiat aktif di Desa Wisata Karebet. Beliau membawakan materi Tahapan Pembentukan dan Seluk-Beluk Pengelolaan Desa Wisata dengan penekanan pada konsep CBT (Community Based Tourism).

   Agus Jati menjelaskan secara mendalam tentang 8 kriteria CBT ASEAN yang kini ditambah dengan elemen penting ke-9, yaitu digitalisasi. Ia menekankan pentingnya pemetaan potensi berbasis minat, kesiapan masyarakat, dan keunikan wilayah untuk membangun desa wisata yang berkelanjutan dan berbasis komunitas. Peserta tampak antusias mengikuti penjelasan yang menyentuh langsung konteks Bangunharjo.

   Materi kedua disampaikan oleh Hasan Basri, praktisi pariwisata yang telah berpengalaman dalam pengelolaan Hotel, Guest house dan homestay. Beliau mengulas tata cara pengelolaan homestay sesuai peraturan yang berlaku, termasuk standar pelayanan dan manajemen yang efektif. Sesi ini sangat diminati peserta, terutama dari kalangan pelaku langsung, sehingga sesi tanya jawab berlangsung sangat interaktif hingga waktu terasa berlalu begitu cepat.

   Sesi terakhir hari kedua menghadirkan tim dari Travelism, yaitu Mas Gilang dan tim, yang mengupas tema Penyusunan Paket Wisata di Desa Wisata. Mereka menjelaskan dengan runtut bagaimana menyusun paket wisata yang menarik dan relevan, mulai dari pemetaan potensi hingga pengemasan dalam konsep wisata tematik.

   Tidak hanya materi, para peserta juga diajak praktik langsung melalui kegiatan simulasi penyusunan paket wisata. Peserta dibagi menjadi empat kelompok dan masing-masing ditantang untuk menggali potensi wisata berbasis pendekatan akar, batang, dan daun — sebuah metode yang menelusuri potensi wisata dari akar budaya, batang aktivitas, hingga daun sebagai daya tarik yang tampak.

   Setiap kelompok berhasil menyusun paket wisata one-day tour yang konkret dan menarik, dibimbing langsung oleh tim Travelism yang sudah sangat berpengalaman.

   Hari kedua pelatihan membuktikan bahwa semangat peserta tidak surut. Justru semakin terbuka wawasan dan semangat kolaborasi untuk mengembangkan potensi desa wisata Bangunharjo yang unik dan berdaya saing.[]