Kalurahan BANGUNHARJO

Sinergi untuk Gizi: Monitoring dan Evaluasi PMT Lokal oleh Puskesmas Sewon 2

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

   (Bangunharjo, 08/07) - Senin, 8 Juli 2025, Bertempat di Aula Kalurahan Bangunharjo, kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) rutin mingguan terhadap pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kembali digelar oleh Puskesmas Sewon 2. Kegiatan ini dipandu oleh tim gizi, yaitu Ibu Sri Hartini (ahli gizi) dan Mbak Nawang, yang secara konsisten melakukan pendampingan lapangan terhadap pelaksanaan PMT lokal bagi Balita dan Ibu Hamil (Bumil) di wilayah Kalurahan Bangunharjo.

   Kegiatan Monev kali ini merupakan pelaksanaan pada hari ke-67 sejak dimulainya program PMT lokal tahun ini. Tercatat, sebanyak 101 balita dan 7 ibu hamil hadir sebagai penerima manfaat langsung dari program ini. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemenuhan gizi, khususnya dalam masa-masa krusial pertumbuhan dan perkembangan.

   Program PMT merupakan bagian dari upaya intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mencegah dan menangani masalah gizi buruk, stunting, serta anemia pada ibu hamil. Sebagai program yang menyasar kelompok rentan, PMT memerlukan perencanaan yang matang, implementasi yang tepat, serta evaluasi yang terus-menerus untuk menjamin kualitas dan efektivitasnya.

   Dalam pelaksanaan program ini, Puskesmas Sewon 2 tidak bekerja sendiri. Kerja sama lintas sektor dilakukan dengan pihak pemerintah Kalurahan Bangunharjo, Kader Kesehatan Padukuhan serta penyedia jasa boga lokal sebagai pelaksana penyediaan makanan tambahan. Sinergi ini penting agar kualitas makanan yang diberikan tidak hanya memenuhi standar gizi, tetapi juga sesuai dengan preferensi lokal dan berkelanjutan dari sisi pelaksanaan.

Adapun tujuan kegiatan Monev secara umum meliputi:

1. Menilai Ketercapaian Target
Tim Monev mencatat dan menganalisis capaian jumlah penerima manfaat dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Kehadiran 101 balita dan 7 ibu hamil merupakan indikator penting yang menunjukkan bahwa distribusi PMT telah menjangkau kelompok sasaran utama.

2. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan
Tim gizi melakukan peninjauan langsung terhadap jenis, porsi, dan kandungan gizi makanan yang disediakan. Evaluasi terhadap kesesuaian makanan dengan standar gizi menjadi bagian penting dalam memastikan bahwa PMT benar-benar bermanfaat.

3. Identifikasi Masalah di Lapangan
Dalam forum interaktif, tim menerima masukan dari kader kesehatan, orang tua balita, dan para ibu hamil mengenai kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi. Hal ini mencakup keluhan anak sulit makan, kesesuaian menu, keterlambatan distribusi, hingga perubahan perilaku konsumsi di rumah.

4. Mengukur Dampak Program
Salah satu instrumen utama dalam Monev adalah pengukuran antropometri seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas pada balita. Hasil ini digunakan sebagai indikator langsung perubahan status gizi anak-anak dan ibu hamil selama program berjalan.

   Kegiatan hari ini mencerminkan komitmen Puskesmas Sewon 2 dalam membangun budaya sehat berbasis data dan bukti lapangan. Melalui pengukuran yang rutin dan akurat, program PMT tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi juga menjadi alat strategis dalam menurunkan angka stunting dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

   Diharapkan, dengan Monev yang dilakukan secara berkelanjutan, program PMT lokal di Kalurahan Bangunharjo dapat menjadi model praktik baik (best practice) yang tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara fasilitas kesehatan, pemerintah kalurahan, dan masyarakat itu sendiri. Kolaborasi inilah yang menjadi kunci sukses dalam membangun generasi sehat dan kuat di masa depan.[]