Kalurahan BANGUNHARJO

Verifikasi Menuju Rintisan Desa Budaya, Tim Verifikator Dinas Kebudayaan Borong Produk UMKM Bangunharjo

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto 

   (Bangunharjo, 19/06) -  Kelurahan Bangunharjo mendapat kehormatan dengan hadirnya Tim Verifikator dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul dalam rangka proses verifikasi menuju penetapan sebagai Rintisan Desa Budaya. Rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak pagi ini tidak hanya menjadi momentum evaluasi administratif dan kultural, namun juga menjadi ajang unjuk potensi lokal yang telah tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Bangunharjo.

   Rombongan tim verifikasi dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, didampingi oleh Panewu Sewon, Ibu Sri Hartini, S.IP., M.M., dan disambut hangat oleh Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, S.Ag., M.S.I beserta jajaran pamong dan tokoh masyarakat. 

   Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika Tim Verifikator bersama rombongan menyempatkan diri mengunjungi dan memborong produk-produk unggulan yang ditampilkan dalam Stand UMKM Bangunharjo. Stand ini sengaja dihadirkan sebagai bagian dari acara untuk menampilkan kekayaan kuliner, kriya, dan hasil olahan masyarakat lokal yang menjadi identitas khas Bangunharjo.

   Produk yang ditawarkan sangat beragam dan menggambarkan kekayaan potensi lokal dari berbagai padukuhan di wilayah Bangunharjo. Dari Padukuhan Taruhan, hadir kain batik Musa yang merupakan hasil karya warga lokal dengan motif khas yang mengangkat cerita dan filosofi lokal. Produk ini berhasil memikat perhatian tim verifikator dengan kualitas dan keunikannya.

   Dari KWT (Kelompok Wanita Tani) Jurug, disuguhkan aneka kuliner tradisional seperti kripik tempe dan berbagai jenis peyek yang gurih dan renyah, menjadi daya tarik tersendiri. Cita rasa otentik dan pengemasan yang rapi membuat produk ini layak menjadi oleh-oleh khas desa.

   Sementara itu, Bakpia isi kacang hijau yang langsung dimasak di tempat tampil sebagai salah satu primadona dalam stan makanan ringan. Kelembutan tekstur dan rasa yang khas membuatnya jadi incaran para tamu. Produk lainnya yang tak kalah menarik adalah olahan jamu tradisional yang diracik oleh warga lokal dengan tetap menjaga resep warisan leluhur, menawarkan sensasi menyegarkan sekaligus menjaga kesehatan tubuh.

   Tak ketinggalan, kerajinan leather vinyl dari Padukuhan Tanjung juga turut mencuri perhatian. Produk berbasis bahan sintetis ini menjadi contoh nyata bahwa inovasi dan keterampilan warga Bangunharjo tidak hanya terbatas pada sektor kuliner dan tekstil, tetapi juga merambah dunia kerajinan modern.

   Melalui gelaran sederhana namun penuh makna ini, terlihat jelas bahwa masyarakat Bangunharjo memiliki semangat yang tinggi dalam menjaga dan mengembangkan potensi budaya serta ekonomi kreatif. Keterlibatan berbagai elemen masyarakat, mulai dari kelompok wanita tani, pelaku UMKM, perajin lokal hingga pamong kelurahan, menjadi kekuatan kolektif dalam membangun jati diri Bangunharjo sebagai desa yang tidak hanya kaya budaya, tetapi juga mandiri secara ekonomi.

   Kegiatan ini menghadirkan suasana hangat dan penuh semangat dari seluruh peserta yang hadir. Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal menjadi napas utama dalam mewujudkan Bangunharjo sebagai Rintisan Desa Budaya. Diharapkan, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta partisipasi aktif masyarakat, Bangunharjo akan mampu meraih predikat Desa Budaya secara resmi dalam waktu dekat.[]