Kalurahan BANGUNHARJO

Kalurahan Bangunharjo Kembangkan Agro Farm Tourism: Optimalisasi Tanah Kas Menuju Kemandirian Ekonomi Berbasis Wisata Edukasi

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto 

    (Bangunharjo, 15/06) - Dalam memaksimalkan potensi lokal melalui program pembangunan berbasis Dana Keistimewaan (Danais) DIY Tahun Anggaran 2025. Pemerintah Kalurahan Bangunharjo mempunyai program strategis yang saat ini tengah dikerjakan yaitu Pembangunan Agro Farm Tourism Bangunharjo, yang berlokasi di wilayah Padukuhan Tarudan.

    Proyek ini merupakan bagian dari Program Strategis Gubernur DIY yang bertujuan mengelola dan mengoptimalkan tanah kas kalurahan secara produktif dan berkelanjutan. Dengan luas area mencapai 1 hektare, lokasi ini dirancang menjadi kawasan pertanian terpadu yang mengusung konsep wisata edukasi, pelatihan, sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat.

    Total anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini adalah Rp 200.000.000,00(dua ratus juta rupiah), bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus Dana Keistimewaan DIY, dan dilaksanakan oleh Tim Pengelola BKK Pertanahan Kalurahan Bangunharjo. Diperkirakan Waktu pelaksanaan berlangsung selama 50 hari kerja, dimulai pada 9 Juni 2025 dan ditargetkan rampung pada 10 Agustus 2025.

    Dalam implementasinya, pekerjaan pembangunan mencakup berbagai aspek, salah satunya adalah pembangunan drainase dan talud sebagai bagian penting dari infrastruktur dasar kawasan. Drainase ini difungsikan untuk mengelola aliran air di area sawah dan lahan pertanian, mencegah genangan dan erosi tanah, serta mendukung kelancaran aktivitas pertanian di musim hujan maupun kemarau.

    Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, S.Ag., M.S.I. seringkali menyempatkan diri mengontrol progres program ini dengan datang langsung ke lokasi dan sesekali menggunakan alat bantu drone untuk melihat visual secara utuh dari berbagai sisi.

    Pak lurah menyampaikan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan bagian dari visi besar Kalurahan Bangunharjo dalam menciptakan model pengelolaan tanah desa berbasis wisata pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan aset desa untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.

    “Ini adalah proyek jangka panjang. Kami ingin menjadikan tanah kas sebagai pusat edukasi pertanian, pelatihan agro wisata, dan sekaligus penggerak ekonomi desa. Drainase yang dibangun saat ini adalah fondasi awal yang sangat penting,” ujar beliau. Untuk kedepannya bukan hanya ada satu kawasan Agro Farm Tourism di Bangunharjo, tapi ada beberapa, ini dirancang untuk menampung berbagai kegiatan, seperti pelatihan budidaya hortikultura, praktik pertanian organik, wisata edukatif untuk pelajar, hingga spot-spot wisata foto bertema alam pedesaan.

    Dengan pembangunan Agro Farm Tourism ini, Kalurahan Bangunharjo tidak hanya melaksanakan mandat keistimewaan dalam pengelolaan tanah desa, tetapi juga menunjukkan arah baru pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan memberdayakan. Proyek ini menjadi salah satu percontohan bahwa Dana Keistimewaan benar-benar mampu diwujudkan dalam bentuk nyata yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.[]