Kalurahan BANGUNHARJO

Rapat Koordinasi Kelanjutan Program PMT Lokal Kalurahan Bangunharjo Tahun 2025

Oleh: Sarif Jabroni Dan Anto

    (Bangunharjo, 29/04) - Pada hari Senin, 28 April 2025, bertempat di ruang rapat Balai Kalurahan Bangunharjo, telahpun dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh Pamong Kalurahan Bangunharjo. Rakor ini dihadiri oleh Lurah, Kamituwa, para Kepala Seksi (Kasi), Kepala Urusan (Kaur), staf kalurahan, serta seluruh Dukuh dari 17 padukuhan. Rapat diselenggarakan dalam rangka membahas kelanjutan pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal bekerja sama dengan Puskesmas Sewon II.

    Acara dibuka dengan sambutan dan arahan dari Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, S.Ag., M.S.I. Dalam arahannya, beliau menegaskan pentingnya program PMT Lokal sebagai bagian dari upaya menekan angka kematian ibu hamil dan balita di wilayah Bangunharjo. Lurah mengingatkan seluruh pamong, khususnya para Dukuh, untuk aktif memotivasi kader kesehatan di wilayah masing-masing agar lebih giat mendampingi sasaran program. Beliau juga menekankan bahwa seluruh ibu hamil berisiko tinggi harus mendapatkan perhatian dan pendampingan intensif. Pemerintah Kalurahan Bangunharjo siap mendukung dengan menyediakan layanan mobil siaga dan ambulans kalurahan yang standby selama 24 jam.

    Selain itu, Lurah juga menyampaikan bahwa pada hari Rabu, 30 April 2025 mendatang, akan dilaksanakan kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas Sewon II yang bertempat di wilayah Canden, dan mengajak seluruh pamong untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

    Dalam sesi pemaparan dari pihak Puskesmas Sewon II, Nunuk Endang Pujiati, A.Md.K.L., menyampaikan beberapa informasi penting terkait teknis pelaksanaan PMT Lokal. Beliau menginformasikan bahwa Puskesmas Sewon II telah mengalokasikan anggaran sebesar 500 juta rupiah untuk mendukung pelaksanaan program ini. Di wilayah Kalurahan Bangunharjo sendiri, terdapat sekitar 600 anak balita yang menjadi sasaran program.

Bu Nunuk juga menjelaskan empat kriteria sasaran PMT Lokal, yaitu:
1. Ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK), sebanyak 30 orang.
2. Balita wasting, yaitu balita dengan berat badan tidak seimbang dengan tinggi badannya.
3. Balita underweight, atau balita dengan kondisi berat badan kurang.
4. Balita yang mengalami kondisi "T" (tetap/tidak mengalami pertumbuhan berat badan yang optimal).

    Beliau menegaskan bahwa pelaksanaan program akan dimulai pada tanggal 2 Mei 2025, dengan kegiatan makan bersama PMT di masing-masing wilayah sasaran. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memperbaiki status gizi ibu hamil dan balita serta mendukung pencapaian target kesehatan masyarakat di wilayah Bangunharjo.

    Melalui rakor ini, diharapkan seluruh pamong, kader kesehatan, serta stakeholder terkait dapat berkoordinasi dengan lebih baik sehingga pelaksanaan PMT Lokal dapat berjalan lancar, tepat sasaran, dan mencapai tujuan yang diharapkan.[]