Kalurahan BANGUNHARJO

Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba di Kalurahan Bangunharjo: Langkah Menuju Desa Bersinar

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

     ( Bangunharjo, 13/11 ) - BNN Kabupaten Bantul mengadakan acara monitoring dan evaluasi pelaksanaan fasilitasi advokasi "Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber Daya Pembangunan Desa" di Kalurahan Bangunharjo pada 12 November 2024, bertempat di Tirta Kencana Hotel & Garden Resto, Ringroad Timur. Acara ini diselenggarakan untuk meninjau progres serta mengevaluasi efektivitas upaya dalam menciptakan lingkungan bebas narkoba, khususnya melalui pemberdayaan masyarakat desa.

     Acara tersebut menghadirkan tiga narasumber berpengalaman. Narasumber pertama adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul, Jati Bayu Broto, SH, MH, yang memberikan pemaparan tentang peredaran gelap narkoba dan minuman beralkohol serta dampak buruknya di lingkungan pedesaan. Ia menyoroti bahwa peredaran narkoba kini tak hanya terbatas pada perkotaan, tetapi juga telah masuk ke desa-desa. Hal ini membutuhkan sinergi yang kuat antara perangkat desa, masyarakat, dan pemerintah untuk menanggulanginya.

     Narasumber kedua, Kepala BNN Kabupaten Bantul, Arfin Munajah, MM, memaparkan strategi menuju keberhasilan program Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Ia menjelaskan langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Membangun koordinasi dengan pemuda serta melibatkan mereka dalam program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), serta memastikan program ini menjadi prioritas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
2. Menyelaraskan arah kebijakan pembangunan kelurahan dengan Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten dan P4GN.
3. Memperkuat komitmen antara pamong desa, perangkat kelurahan, dan masyarakat untuk memasukkan kebijakan P4GN dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
4. Membangun kesadaran masyarakat melalui penyebarluasan informasi secara masif, baik langsung maupun melalui media sosial.
5. Memfasilitasi partisipasi masyarakat dan membentuk jaringan relawan penggerak anti narkoba dengan memanfaatkan sumber daya yang sudah ada.

     Narasumber ketiga, Parja, ST, M.Si, Lurah Bangunjiwo yang telah menjadi percontohan Desa Bersinar sejak tahun 2021, membagikan pengalamannya dalam membangun komitmen serta mengalokasikan anggaran desa untuk program pemberantasan narkoba. Ia menekankan pentingnya kebijakan proaktif serta keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam menanggulangi peredaran narkoba.

     Para peserta, yang meliputi Lurah Bangunharjo, Carik, Kamituwo, Babinsa, Babinkamtibmas, Dukuh, anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal), karang taruna, PKK, pamong, staf Kalurahan Bangunharjo, serta lima Agen Pemulihan dari Tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), menunjukkan antusiasme tinggi dalam sesi tanya jawab. Diskusi berlangsung interaktif, dengan peserta menyampaikan pertanyaan, ide, dan saran. Mereka menyoroti keterkaitan narkoba dengan aspek-aspek sosial lain, seperti kerentanan ekonomi dan pendidikan.

Suasana diskusi yang terbuka dan penuh semangat ini menghasilkan banyak gagasan positif, memberikan wawasan baru kepada peserta, serta menguatkan tekad mereka untuk mewujudkan Bangunharjo sebagai kalurahqn Bersinar yang bebas dari narkoba. Semoga acara ini menjadi langkah awal yang solid untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sejahtera di wilayah Kalurahan Bangunharjo, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa hadapan.[]