Kalurahan BANGUNHARJO

Rapat Koordinasi LPMK Bangunharjo Bahas Program Kerja 2025 dan Optimalisasi Aspirasi Masyarakat

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

     ( Bangunharjo, 05/10 ) - Pada hari Jumat, 4 Oktober 2024 pukul 20.00 WIB, bertempat di ruang rapat Balai Kalurahan Bangunharjo, telahpun dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan). Rapat ini merupakan agenda rutin yang digelar LPMK untuk membahas berbagai program kerja dan perkembangan pelaksanaan kegiatan. Dalam pertemuan kali ini, fokus utama pembahasan adalah agenda-agenda yang tersisa di tahun 2024 serta perencanaan program kerja tahun 2025.

     Acara dihadiri oleh Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, S.Ag, M.S.I., Jogoboyo Kalurahan Bangunharjo, Dihan Rudianto, Kaur Ulu-Ulu, Susjiwantoro, dan Carik Eko Prasetyo, serta jajaran pengurus LPMK Kalurahan Bangunharjo yang dipimpin oleh Budi Santosa. Seluruh elemen tersebut turut berperan aktif dalam mempersiapkan dan melaksanakan program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

     Rapat dimulai dengan sambutan dari Jogoboyo Kalurahan Bangunharjo, Dihan Rudianto, yang sekaligus memimpin jalannya acara. Setelah itu, Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, memberikan sambutan yang menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam mewujudkan program kerja yang efektif dan tepat sasaran. Menurutnya, koordinasi yang baik adalah kunci utama dalam menjalankan program pembangunan, dan LPMK memegang peran penting sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah kalurahan dan warga.

     Sesi inti rapat dipandu oleh Ketua LPMK, Budi Santosa. Pada kesempatan tersebut, para peserta rapat membahas berbagai agenda penting. Salah satu topik yang diangkat adalah rencana pembuatan seragam bagi anggota LPMK sebagai simbol identitas dan kebersamaan dalam menjalankan tugas. Selain itu, disepakati pula penyelenggaraan pagelaran seni budaya berupa wayang kulit dalam rangka memperingati ulang tahun Kalurahan Bangunharjo di bulan November nanti. Acara tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan masyarakat serta melestarikan budaya tradisional.

     Pembahasan lainnya yang cukup menarik perhatian adalah rencana penyelenggaraan Jaring Aspirasi Selapanan (JAS), sebuah program inovatif untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Program ini dirancang agar masyarakat lebih mudah menyampaikan ide, kritik, dan saran terkait pembangunan kalurahan. Rencananya, rapat selapanan akan digelar di tempat-tempat umum yang strategis, seperti balai padukuhan atau area publik lain yang memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi. Hal ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara warga dengan perangkat kalurahan, sekaligus memfasilitasi diskusi yang lebih inklusif mengenai isu-isu lokal.

     Selama rapat berlangsung, suasana diskusi terlihat dinamis dan konstruktif. Berbagai usulan disampaikan oleh para peserta rapat dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan program-program yang ada.

     Lurah Bangunharjo, Nurhidayat, menekankan pentingnya keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam setiap program yang direncanakan. “Tanpa partisipasi masyarakat, program-program yang kita susun akan sulit mencapai tujuan. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk terus bersinergi dan mengedepankan semangat gotong royong dalam setiap kegiatan,” ujarnya.

     Rakor ini berjalan dengan lancar, dan setiap usulan yang disampaikan mendapat tanggapan positif dari para peserta. Selain itu, rapat ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antaranggota LPMK dan pemerintah desa, sekaligus sebagai forum untuk saling berbagi ide dan pengalaman dalam mengelola program pembangunan di kalurahan.

     Dengan disepakatinya berbagai agenda, LPMK Kalurahan Bangunharjo optimistis dapat menjalankan program-program yang lebih efektif dan tepat sasaran di sisa tahun 2024 dan tahun 2025 mendatang. Kolaborasi antara LPMK dan perangkat kalurahan yang telah terjalin diharapkan dapat terus ditingkatkan guna mewujudkan Bangunharjo sebagai kalurahan yang maju, berdaya saing, dan sejahtera serta Gumregah.

     Acara ditutup dengan rasa optimisme yang tinggi dari seluruh peserta rapat, yang siap menjalankan dan mengawal berbagai program yang telah direncanakan. Mereka berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat demi tercapainya kesejahteraan bersama.[]

</p

</p