Kalurahan BANGUNHARJO

Pengajian Dzikrul Ghofilin Bantul 2: Meningkatkan Spiritualitas dan Kebersamaan Masyarakat

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto 

     ( Bangunharjo, 16/7 ) - Bupati Kabupaten Bantul, Abdul Halim Muslih, menghadiri acara pengajian Dzikrul Ghofilin Bantul 2 yang bertempat di Pelataran Balai Kalurahan Bangunharjo, Minggu 14 Juli 2024 pukul 20.00 WIB. Pengajian dan Mujahadah ini dilaksanakan setiap Ahad malam Senin Pon dengan tempat yang bergantian.

     Pada kesempatan kali ini, selain Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, turut hadir Forkopimkap Sewon, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Jama'ah Dzikrul Ghofilin Bantul 2. Mujahadah dipimpin oleh KH Misbahul Munir dari PP Al Mujahadah Lempuyangan, sedangkan Mauidhoh Hasanahnya disampaikan oleh KH Mujiharno. Acara ini dihadiri oleh jamaah pengajian dari wilayah Kasihan dan Sewon, dengan jumlah peserta mencapai hampir 1500 orang.

     Dalam sambutannya, Nurhidayat S.Ag M.S.I selaku tuan rumah mengucapkan selamat datang kepada undangan dan seluruh Jama'ah Dzikrul Ghofilin Bantul 2. Beliau menekankan pentingnya pengaderan dalam majelis ini untuk meningkatkan spiritualitas seluruh jamaah. Menurutnya, dengan memperkuat pengaderan, setiap anggota jamaah dapat lebih mendalami dan menghayati ajaran agama, sehingga mampu mengaplikasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

     Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di kalangan masyarakat Bantul. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam menjalankan kehidupan beragama. Selain itu, melalui pengajian ini, masyarakat diharapkan dapat semakin erat dalam menjalin silaturahmi dan kebersamaan, sehingga mampu menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai.

     KH Misbahul Munir dalam mujahadahnya mengajak seluruh jamaah untuk selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas. Beliau menekankan pentingnya dzikir dan mujahadah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan ketenangan batin. Dengan sering berdzikir, hati menjadi lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan hidup menjadi lebih terarah.

     Sementara itu, KH Mujiharno dalam Mauidhoh Hasanahnya menyampaikan pesan-pesan moral dan keagamaan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Beliau mengajak jamaah untuk selalu menjaga akhlak yang baik, saling tolong-menolong, dan selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Pesan-pesan yang disampaikan beliau diharapkan dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi seluruh jamaah untuk terus meningkatkan kualitas diri dalam beribadah dan bermasyarakat.

     Setelah penyampaian Mauidhoh Hasanah, acara pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH Misbahul Munir. Doa bersama ini diharapkan dapat membawa berkah dan keselamatan bagi seluruh jamaah serta masyarakat Bantul pada umumnya. Dengan selesainya acara ini, seluruh jamaah meninggalkan tempat dengan tertib dan teratur, membawa pulang hikmah dan pelajaran yang didapatkan selama pengajian.

     Keberhasilan acara ini tidak lepas dari peran serta seluruh panitia dan jamaah yang dengan penuh semangat dan kesungguhan mengikuti setiap rangkaian acara. Panitia pelaksana berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin dengan lebih baik lagi ke depannya. Hal ini sejalan dengan visi untuk menjadikan masyarakat Bantul yang religius, harmonis, dan sejahtera.

     Acara pengajian Dzikrul Ghofilin Bantul 2 ini juga menjadi ajang silaturahmi antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Kehadiran Bupati Abdul Halim Muslih di tengah-tengah jamaah menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan keagamaan dan spiritual masyarakat. Bupati berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi bagian dari upaya bersama dalam membangun masyarakat yang beriman dan bertakwa.

     Melalui pengajian ini, diharapkan nilai-nilai keagamaan dan moral dapat semakin tertanam dalam kehidupan masyarakat, sehingga mampu membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan. Seluruh peserta pengajian pulang dengan hati yang tenang dan penuh semangat untuk terus beribadah dan berbuat kebaikan di tengah masyarakat.[]