Kalurahan BANGUNHARJO

Filosofi Lima Jari sebagai Landasan Kegiatan Sosialisasi Izin Alih Fungsi dan Pemanfaatan Tanah Kas Kalurahan untuk Destinasi Wisata dan Pusat Perbelanjaan Desa

Oleh: Sarif Jabroni dan Anto

      (Bangunharjo, 9 / 7 ) – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat, Pemerintah Kalurahan Bangunharjo menggelar kegiatan sosialisasi izin alih fungsi dan pemanfaatan tanah kas Kalurahan untuk destinasi wisata kawasan budaya dan pusat perbelanjaan desa. Kegiatan ini dihadiri oleh Lurah BangunharjoNurhidayatS.AgM.S.I, Carik, Ketua Bamuskal, Kepala Dukuh Tarudan, Druwo, serta berbagai tokoh masyarakat dan stakeholder Kalurahan Bangunharjo. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Kalurahan Bangunharjo.

      Dalam kegiatan ini, Filosofi Lima Jari dijadikan landasan dalam proses sosialisasi dan pengambilan keputusan. Filosofi ini menggambarkan peran dan fungsi yang berbeda namun saling melengkapi dalam pembangunan desa, dengan masing-masing jari tangan melambangkan elemen penting yang berbeda.

1. Jempol (Pemerintah)
Melambangkan kepemimpinan dan dukungan, jempol menunjukkan arah dan memberikan penilaian. Kepala desa dan aparat desa lainnya berperan sebagai pemimpin yang memberikan arahan, keputusan, dan dukungan dalam proses pembangunan.

2. Telunjuk (Akademisi)
Melambangkan perencanaan dan pengarahan, telunjuk digunakan untuk menunjukkan dan mengarahkan. Akademisi dan perencana strategis berperan dalam perumusan kebijakan yang tepat guna mencapai tujuan pembangunan.

3. Jari Tengah (Penguasa)
Melambangkan kekuatan dan stabilitas, jari tengah menunjukkan pentingnya infrastruktur yang kuat, ekonomi yang stabil, dan kestabilan sosial. Ini mencerminkan peran pemerintah dalam memastikan kekuatan dan ketahanan desa.

4. Jari Manis (Hartawan)
Melambangkan hubungan sosial dan kerjasama, jari manis sering diasosiasikan dengan cincin dan pengikat hubungan. Ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang memiliki logistik dalam pembangunan.

5. Kelingking (Rakyat)
Melambangkan perhatian terhadap detail dan kepedulian, kelingking menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kebutuhan individu dan kelompok kecil dalam masyarakat, serta kepedulian terhadap masalah-masalah kecil namun signifikan.

      Secara aklamasi, peserta sidang menyetujui izin alih fungsi dan pemanfaatan tanah kas Kalurahan yang terletak di Jalan Parangtritis untuk destinasi wisata kawasan budaya dan pusat perbelanjaan desa yang akan dikelola oleh BUMKal Bangkit Karya Bangunharjo bersama Yayasan Sejarah Jawa (Museum HOJ). Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kerjasama dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif.

      Nurhidayat, S.Ag, M.S.I, dalam sambutannya, menekankan bahwa kerjasama antara pemerintah Kalurahan, unsur masyarakat dari berbagai pihak lainnya adalah kunci dalam mewujudkan tujuan pembangunan ini. "Filosofi Lima Jari mengingatkan kita akan pentingnya peran setiap elemen masyarakat dalam mencapai kesejahteraan bersama. Dengan bersinergi, kita bisa mewujudkan Kalurahan Bangunharjo yang lebih maju dan sejahtera," ujarnya.

      Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi Kalurahan lain dalam menerapkan prinsip kerjasama dan keterlibatan masyarakat dalam setiap proses pembangunan. Dengan demikian, pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif dapat terwujud, membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. []