Kalurahan BANGUNHARJO

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto

     (Bangunharjo, 01/03) - Di tengah masalah sampah yang makin meresahkan di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,  muncul kisah inspiratif  dari dua bersaudara Warga Bangunharjo, Joko Santoso dan Suyut, dua sosok kreatif  yang berpotensi  mengukir sejarah baru dari bengkel kecil di Padukuhan Saman RT 02. Berbekal semangat dan tekad, mereka menciptakan alat revolusioner: mesin pencacah sampah.

     Alat ciptaan mereka menjadi jawaban atas tantangan permasalahan sampah organik dan plastik yang menggunung. Mesin pencacah sampah ini berpotensi menjadi pahlawan bagi masyarakat, menjadikan proses pencacahan sampah organik menjadi lebih efisien, sementara botol plastik bekas bisa diproses dengan lebih ringkas dan praktis.

     Namun, prestasi mereka berdua tak berhenti di situ. Keterampilan dua saudara ini melampaui sekadar menciptakan alat, tetapi juga menghadirkan solusi bagi keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal. Mesin pencacah sampah mereka memungkinkan produksi maggot dari sampah organik dengan biaya yang lebih murah dan efisien. Di samping itu, pemotongan botol dan gelas plastik menjadi ukuran kecil-kecil meningkatkan nilai jualnya, memberikan peluang baru bagi para pengepul sampah.

     Melangkah lebih jauh, Pemerintah Kelurahan Bangunharjo bertekad untuk mendukung dan mendampingi  Joko Santoso dan Suyut dengan mendaftarkan temuannya ke hak paten. Ini bukan sekadar langkah formal, tetapi sebuah komitmen untuk menghasilkan mesin pencacah sampah secara massal, memberikan akses lebih luas bagi masyarakat Bangunharjo dan sekitarnya.

     Tentunya, pencapaian besar ini tidak cukup hanya dengan keberadaan alat. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah menjadi kunci keberhasilan. Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pilah sampah dan olah sampah, alat ciptaan dua bersaudara ini bukan hanya menjadi teknologi, tetapi juga simbol perubahan budaya yang berkelanjutan.

     Dengan kehadiran mesin pencacah sampah ini, masyarakat tidak hanya mengurangi beban sampah, tetapi juga membuka peluang baru dalam meningkatkan pendapatan. Budaya inovasi masyarakat yang diusung oleh Joko Santoso dan Suyut membawa harapan baru bagi Bangunharjo dan kabupaten Bantul secara keseluruhan. Dari satu bengkel kecil, mereka membawa ide besar untuk membangun perubahan yang berkelanjutan dari dalam.