Kalurahan BANGUNHARJO

Oleh : Sarif Jabroni Dan Anto 

     Malam khidmat yang penuh semangat dan kebanggaan, tanggal 16 malam 17 Agustus 2023, seluruh padukuhan dan kampung di kalurahan Bangunharjo memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78 dengan sebuah upacara tradisional yang sakral, yakni Tirakatan. Dalam sebuah ungkapan kemeriahan dan semangat gotong-royong, sebanyak 17 padukuhan serentak merayakan kemerdekaan Indonesia.

     Dengan cahaya lampu yang memancarkan aneka warna, para warga mulai dari balita, anak kecil, remaja, pemuda, orang dewasa sampai lansia dari masing-masing padukuhan berkumpul di tempat-tempat suci masing-masing, memadati lingkungan yang telah dihiasi dengan ornamen merah putih yang menakjubkan. Suara nyanyian dan tepukan tangan yang harmonis menciptakan nuansa khidmat sembari berdoa dan mengenang perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.

     Bagi seluruh masyarakat daerah istimewa Yogyakarta, tak terkecuali masyarakat Kalurahan Bangunharjo, tirakatan adalah seremoni yang sakral serta memiliki makna yang mendalam, tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada negara dan para pahlawannya, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kesatuan dalam keragaman. Dengan berbagai suku, agama, dan latar belakang yang berbeda, warga Bangunharjo memperlihatkan bahwa semangat Indonesia Merdeka tak terhingga dan tak terpisahkan dari jiwa setiap individu.

     Kemeriahan semakin terasa dengan adanya pagelaran seni dan budaya dari setiap padukuhan, yang memamerkan kekayaan warisan tradisional Bangunharjo. Pagelaran gamelan di Padukuhan Semail dan Ngoto, nyanyian lagu lagu perjuangan dengan iringan akustik dari muda mudi Padukuhan Gatak, pemutaran film perjuangan di Mredo Kulon, tarian, pameran lukisan dan bermacam macam seni pertunjukan di masing-masing kampung menghiasi malam ini, menciptakan suasana yang begitu memikat dan memperkuat rasa cinta terhadap tanah air.

Dengan mengusung tema "Terus Melaju Untuk Indonesia Maju. Bangunharjo Gumregah Indonesia Merdeka" Tirakatan malam HUT RI ke-78 di Bangunharjo bukan hanya sekadar acara, tetapi sebuah peristiwa yang mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur persatuan dan semangat gotong-royong. 

    Dalam suasana malam syahdu yang penuh harap, sinar kebersamaan menerangi langit Bangunharjo dan mengukuhkan kembali tekad untuk terus membangun Indonesia yang lebih baik.

Terus Melaju Untuk Indonesia Maju :

     Kalimat ini mengajak semua warga negara Indonesia, khususnya masyarakat kabupaten Bantul untuk terus bekerja keras dan berusaha meningkatkan segala aspek kehidupan dalam rangka mencapai kemajuan bagi Indonesia. Semangat untuk terus maju dan mengatasi berbagai tantangan demi masa depan yang lebih baik.

Bangunharjo Gumregah :

     Frasa ini merujuk pada semangat untuk membangun kembali atau menghidupkan kembali semangat gotong-royong dan kebersamaan dalam masyarakat. "Bangunharjo" dapat juga diartikan sebagai membangun desa (harjo berarti desa), sementara "Gumregah" bisa merujuk pada semangat yang berkobar-kobar.

Indonesia Merdeka :

     Kalimat yang memperingatkan dan mengingatkan kita akan pentingnya kemerdekaan. Ini menginspirasi kita untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai kemerdekaan, serta terus berjuang melawan segala bentuk keterbatasan atau penindasan.

     Dengan menggabungkan semua elemen ini, menjadi pesan inspiratif yang mengajak setiap individu untuk bersatu, bekerja keras, dan menjaga semangat gotong-royong dalam usaha mencapai kemajuan, sambil merayakan dan menjaga kemerdekaan yang telah dicapai oleh Indonesia.[]