Kalurahan BANGUNHARJO

Oleh: Sarif Jabroni dan Anto

     Bangunharjo, Minggu 19 Maret 2023, Pemerintah Kalurahan Bangunharjo bersama seluruh Pamong dan 17 Dukuh, menandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan Bangunharjo bersih dari sampah melalui kegiatan Akbar yang bertajuk "KOMITMEN BERSAMA MEWUJUDKAN GERBANG MAWAR ASRI TAHUN 2023.Gerakan Bangunharjo Makaryone Warga Agawe. Sehat, Resik Lan Indah " 

     Deklarasi dan penandatanganan komitmen ini dipimpin Lurah Bangunharjo Nurhidayat, S.Ag., M.SI, dengan menghadirkan seluruh jajarannya, baik Pamong, Staf kalurahan dan Dukuh serta tokoh masyarakat yang berkomitmen besar untuk Bangunharjo bersih dari sampah pada tahun 2025.

     Kegiatan ini selain dihadiri seluruh unsur dari Kalurahan juga dihadiri oleh Panewu Sewon, Hartini. S. IP., M.M, Dr Kuncoro Sakti (Kepala Puskesmas Sewon 2), Dr Heru Sebaris Kasjono (Rektor Poltekkes Yogyakarta), Dari Polsek Sewon hadir Kanit Binmas AKP Sri Wigiyati, dari Danramil hadir, Dari Bamuskal hadir bapak Misdi Widoyo, S.T, acara tersebut menghadirkan Narasumber utama yakni Arif Solikhin, pendiri sekaligus pemimpin utama CV. TIMDIS (Teknologi Inovasi Manajemen Daur ulang Insan Sanitarian Indonesia), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang sampah. Juga menghadirkan Direktur KSM Pilah Berkah,Yekti Murwani yang kebetulan juga menjabat sebagai Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan pengelola sampah dan bank sampah nusantara (Perbanusa).

     "Kita butuh pemimpin yang memiliki komitmen tinggi untuk menciptakan Kalurahan bebas dari sampah, Lurah Bangunharjo tentu salah satunya,.Gerbang Mawar Asri punya tujuan 0% warga buang sampah di tempat terbuka, , 0% Warga buang sampah di sungai. semoga bisa kita sukseskan" kata Nunuk Endang Pujiastuti, Sanitarian Puskesmas Sewon 2, yang di daulat menjadi MC di acara Tersebut. Dengan deklarasi tersebut, sesama warga masyarakat diharapkan dapat saling mengingatkan dan bertukar inspirasi dalam pengelolaan sampah secara tepat guna.

     Dalam pemaparannya Arif Solikhin menjelaskan : "Sampah di kota-kota besar baru bisa dikelola di bawah 50% selebihnya tidak diurus, Ada yang di buang di jalanan, di tempat terbuka atau di sungai, sudah bagus kalau sampah itu dibuang di TPA, mulai saat ini kita harus merubah mindset tersebut menjadi nilai ekonomis kita harus menjadi roll model untuk mengedukasi masyarakat bahwa sebenarnya tidak ada sampah semua bahan yang selama ini tidak terpakai sebenarnya bisa menjadi material untuk produk turunan seperti vas bunga tas dan berbagai benda yang bermanfaat lainnya, sejatinya tidak ada yang namanya sampah, yang ada sampah itu hanya ada di pikiran kita, kalau setiap rumah ada 1 alat Komposter, maka tidak akan ada lagi yang namanya sampah produk rumah tangga, namun demikian yang penting bukan soal harga alat Komposternya tapi juga soal pendampingannya, tanpa pendampingan masyarakat tidak akan mau mengolah material sisa makan atau kemasan untuk dipilah, makanya masyarakat harus terus menerus kita edukasi dan berikan pendampingan"

     Dalam kesempatan itu juga Panewu Sewon Hartini, S.IP., M.M menjelaskan secara panjang lebar tentang komitmen Pemerintah baik tingkat Kabupaten, Bantul, Kepanewon Sewon maupun seluruh Kalurahan yang ada tentang Pilah Sampah ini: "Untuk Bantul Bersama (bersih sampah dua ribu dua puluh lima) di kabupaten memang sudah dilaunching pak Bupati beberapa waktu yang lalu. Kemudian ini memasuki tahun 2023 ini kami komitmen betul terhadap penanganan sampah 2023 kedepannya, karena waktu kita memang sangat terbatas untuk menuju tahun 2025 , kemudian ada kenyataan di lapangan bahwa TPA Piyungan memang sudah memprihatinkan, ini yang kemudian menjadi pemicu kita bersama bagaimana kemudian semua kelurahan itu bisa mengalokasikan anggaran untuk kegiatan bersih sampah di kalurahan masing-masing., pada saat evaluasi APBKal 2023 yg dilaksanakan Desember kemarin, kita betul betul konsentrasi anggaran di masing-masing Kalurahan dipastikan betul sudah menganggarkan kegiatan penanganan sampah, baik itu pemilahan di tingkat Padukuhan masing-masing kemudian, pelatihan-pelatihan, bagaimana kemudian merubah mindset masyarakat untuk mengelola sampah ini dengan baik, kemudian bagaimana mendorong desa kelurahan atau desa ini untuk bisa menyediakan satu TPA yang ada di kelurahan masing-masing sehingga nanti semua dusun yang ada di kelurahan masing-masing itu bisa melaksanakan kegiatan pilah sampah yang ada di Kalurahan masing-masing, kami serius betul terkait dengan kegiatan bersih sampah tahun 2025 yang akan kita sukseskan bersama"

     Nurhidayat, S.Ag., M.S.I, mengatakan : " Jadi terkait dengan sampah itu merupakan masalah bagi kita semua, tetapi bagaimana masalah ini akan kita carikan solusi sehingga nanti bisa kita proses menjadi sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat, karena di wilayah Bangunharjo ini merupakan perbatasan antara wilayah kota dan desa tentunya masalah sampah ini sangat besar sekali, kemarin dari tim kami yang mendata kira-kira dalam satu hari itu bisa sampai sekitar 20 ton sampah, jadi ini salah satu problem yang manakala tidak kita kelola menjadi masalah juga., terkait juga dengan surplus atau overload di TPA Piyungan, jadi ini salah satu bentuk antisipasi kami bagaimana nanti kami akan bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menyelesaikan program pemerintah Kabupaten Bantul yang bebas bersih sampah di tahun 2025, kita harapkan sebelum tahun 2025 kita sudah bisa menyelesaikan ini dari tingkatan yg paling bawah yaitu rumah tangga, tentu saja ini merupakan Komitmen kita untuk merespon edaran dan Gubernur yaitu mengawali pengelolaan sampah rumah tangga"

     Pak Lurah menambahkan "Deklarasi ini penting karena merupakan wujud tekad kita bersama untuk berperan aktif dalam mengelola sampah menuju Bangunharjo menjadi Kalurahan bersih sampah. Tentunya ini juga untuk meningkatkan taraf kesehatan, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat".[]