Kalurahan BANGUNHARJO

BeritaBangunharjo (20/4/19) - 

Dalam beberapa waktu ini, muncul satu warung dengan tujuan utama untuk bersedekah. Kemunculan Warung Brewu membuat “gempar” lantaran antusias para pembeli dan pemuda Randubelang yang ikut melayani. Warung ini dimulai dan dijalankan oleh beberapa warga Randubelang, dengan nama Warung Brewu. Nama Brewu diambil dari singkatan “Bayar Sewu” yang artinya pembeli dapat makan sepuasnya dengan hanya membayar seribu rupiah. Sangat murah bukan? Apalagi untuk jaman sekarang, nasi kucing saja 2.000 rupiah. Tetapi jangan salah, “Bayar Sewu” hanya berlaku untuk pembeli dhuafa, fakir, miskin, ataupun yang benar-benar membutuhkannya.

Kegiatan ini juga disebut dengan “Belaseka” yaitu Randubelang Bersedekah, karena tujuan utamanya yaitu bersedekah, dan dilaksanakan oleh beberapa warga Randubelang.  Warung Brewu dilaksanakan setiap Minggu pagi, berlokasi di titik nol Kota Yogyakarta. Beraneka macam yang disediakan oleh Warung Brewu, mulai dari nasi, sayur, jajanan pasar, hingga donat. Selain menunggu pembeli yang membutuhkan, relawan Warung Brewu juga akan membagikannya kepada orang-orang disekitar titik nol yang sekiranya benar-benar membutuhkan.

Darimana dana Warung Brewu? Karena jika dihitung, uang seribu tidak mungkin balik modal, apalagi untung. Dengan Warung Brewu, selain menyediakan makanan murah meriah untuk dhuafa, juga menyediakan “ladang amal” bagi siapapun yang ingin bersedekah. Sehingga, jika pembeli memang mampu membeli makanan dengan harga normal bahkan lebih, dari situlah keuntungannya akan digunakan untuk menyiapkan makanan di waktu berikutnya. Atau bisa juga dengan bersedekah secara langsung kepada penjual di warung brewu.

Hingga saat ini Warung Brewu sudah berkali-kali membuka lapaknya di titik nol kilometer, dengan antusias relawan yang jumlahnya lebih dari 10 orang dari para pemuda Randubelang. Warung Brewu terbuka bagi siapapun yang ingin bersedekah dengan nilai berapapun, ataupun dengan bahan makanan yang dimiliki.