Kalurahan BANGUNHARJO

BeritaBangunharjo(1/11) – Di era generasi millenial saat ini, bisnis merupakan salah satu hal yang menarik dan penting untuk dibahas. Bidang bisnis semakin luas dan semakin banyak macamnya untuk ditekuni. Saat ini akses internet sangat mudahnya, cara pemasaran pun semakin beragam. Namun untuk memulai sebuah bisnis tidak semua orang memahami caranya, bahkan keberanian untuk memulai bisnis juga tidak semua orang memilikinya. Maka Muda-mudi Randubelang bersama Panitia Pengajian Akbar mengadakan acara Pengajian Akbar dan Sharing bisnis dengan tema “Muda harus Berkarya”. Diadakan acara tersebut juga bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.

Pengajian Akbar dan Sharing Bisnis dilaksanakan pada Minggu, 28 Oktober 2018 di halaman depan Masjid Al-Ikhsaan Randubelang. Acara dimulai sekitar pukul 20.00, dengan dihadiri 100 lebih peserta dari orang dewasa maupun remaja. Dengan moderator Dukuh Randubelang Bapak Febri Lestanto, sharing bisnis dimulai dengan 2 warga Randubelang yang telah sukses dalam berbisnis yaitu Mas Navi dari Indo Coach dan Mas Akbar dari Penerbit PT. Anak Hebat. Mas Navi sendiri pernah gagal dalam menjalankan bisnisnya di bidang event organizer, karena terlilit hutang bank. “Bukan bisnisnya yang jelek, tapi manajemennya yang jelek” Mas Navi mengungkapkan alasannya kenapa berbisnis kembali di bidang yang sama. Jika Mas Navi pernah gagal, Mas Akbar pun sudah belasan kali gagal memajukan usahanya sebelum seperti sekarang. Bahkan dulunya berjualan kacamata, berjualan es batu pun ia jalani. “Jangan memberikan deadline dalam memulai bisnis” Mas Akbar menerangkan. Jadi bisnis itu dijalani secara konsisten, tidak perlu mengejar tahun sekian harus sudah besar bisnisnya. Dari kedua sharing pengusaha tersebut, persamaan antara Mas Navi dan Mas Akbar adalah mengikut sertakan Allah dalam usaha kita.

Acara dilanjutkan sharing lagi oleh Mbah Mo, owner Bakmi 2 Jaman yang sudah memiliki banyak cabang di dalam maupun luar kota. Mbah Mo juga merupakan guru pengusaha Muslim Jogja. Mengawali usaha dengan belajar dari orang lain, hingga bisa menjalankan usaha sendiri. Beliau membagikan tips dan trik dalam merintis sebuah bisnis. “Jangan takut rugi sebelum memulai”, “jangan malu kepada orang lain dengan bisnis sendiri” Mbah Mo mengungkapkan mindset yang harus dimiliki seseorang untuk memulai bisnis.

Setelah sesi Mbah Mo selesai, dilanjutkan pengajian oleh Ustadz Hardiman, S. Ag., spiritual motivasi karyawan Waroeng Grup. “Harta itu yang penting keberkahannya, dengan cara mensyukurinya” kata Ustadz Hardiman mengawali. Dalam inti ceramahnya ia menyampaikan agar tidak mengkhawatirkan harta, karena Allah Maha Kaya. Perbanyak sedekah, terutama sedekah dengan orang tua. “Omah suwung omahe demit, gandheng wis rampung kulo nyuwun pamit” Ustadz Hardiman mengakhiri ceramahnya. Acara ditutup sekitar pukul 22.20 dengan diakhiri doa bersama.